你好(NI HAO) Blogger, waktu berlalu dengan cepat, tidak
terasa sudah masuk bulan desember dan tidak lama lagi kita akan memasuki tahun
2017 dan say goodbye dengan tahun 2016.
Yah, kali ini saya akan membahas 3 topik dimana ada konflik,
negosiasi dan penanganan stress.
Mari kita mulai dengan topik pertama :
1.
Konflik
Konflik berasal dari Bahasa Latin Configere yang berarti
saling memukul. Dari segi sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya
adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat,
keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual
dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap
masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik
antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi
berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan
menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat
menciptakan konflik.
Konflik sebagai masalah internal dan eksternal yang terjadi
sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari 2
orang/lebih.
Asumsi dasar konflik
§
Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat
dihindari dalam organisasi
§
Konflik dapat menyebabkan efek positif / negative
§
Ditangani dengan baik > meningkatkan kinerja
dan kompetisi
§
Tidak ditangani dengan baik > disintegrasi
dan permusuhan
Robbin (1984) menyatakan konflik adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk mengimbangi usaha-usaha orang lain dengan cara
merintangi yang menyebabkan frustasi dalam mencapai tujuan atau meningkatkan
keinginannya.
Wujud dari konflik : sikap marah, perselisihan,
pertengkaran, pengaduan ke pengadilan, unjuk rasa, pembiaran/apatisme,
mendiamkan/boikot.
Faktor penyebab konflik :
a.
Perbedaan kebudayaan
b.
Perbedaan perasaan dan emosi
c.
Benturan kebutuhan
d.
Adanya persepsi/pandangan awal
e.
Perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat
f.
Benturan kepentingan
g.
Perbedaan status sosial
Faktor penyebab konflik menurut Soerjono S :
a.
Perbedaan perasaan, pendirian, pendapat
b.
Benturan kepentingan
c.
Perubahan sosial budaya dalam masyarakat
Sifat konflik :
1.
Konstruktif : konflik yang membawa pengaruh
positif / menimbulkan keuntungan pada pihak yang berkonflik.
2.
Destruktif : konflik yang mengakibatkan kerugian
dan berdampak merusak bagi yang berkonflik.
Penyebab konflik
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai
berikut :
o
Batasan pekerjaan yang tidak jelas
o
Hambatan komunikasi
o
Tekanan waktu
o
Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak
masuk akal
o
Pertikaian antar pribadi
o
Perbedaan status
o
Harapan yang tidak terwujud
Konflik juga dibagi dalam dua kelompok dimana yaitu :
Kelompok konflik negative
|
Kelompok konflik positif
|
-Melihat konflik
sebagai suatu kesatuan
|
-Mengenal
beberapa tipe konflik
|
-Melihat konflik
sebagai suatu masalah
|
-Melihat
konflik sebagai bagian dari penyelesaian
|
-Menghindari,
menekan, menahan konflik
|
-Mencari dan
mendorong terjadinya konflik
|
-Percaya bahwa
konflik bersifat merusak
|
-Percaya
bahwa konflik berpotensi untuk membangun
|
-Melihat konflik
tidak ada gunanya
|
-Melihat
konflik sangat berguna
|
-Konflik
menimbulkan kegelisahan dan pembelaan diri
|
-Konflik
menciptkan kegembiraan, ketertarikan, fokus
|
-Masing masing
individu mencari kemenangan
|
-Masing-masing
individu berusaha untuk “memecahkan masalah”
|
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
-
meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
(ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
-
keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
-
perubahan kepribadian pada individu, misalnya
timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
-
kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa
manusia.
-
dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang
berkonflik dapat menghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema
dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap
hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai
berikut:
·
Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah
pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
·
Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri
hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
·
Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain
hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan"
konflik bagi pihak tersebut.
·
Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan
menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
2.
NEGOSIASI
Secara umum kata "negosiasi" berasal dari kata to
negotiate, to be negotiating dalam bahasa inggris yang berarti
"merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi, dan atau
menawar". Sedangkan kata-kata turunanya adalah antara lain
"negotiation" yang berarti "menunjukkan suatu proses atau
aktivitas untuk merundingkan, membicarakan sesuatu hal untuk disepakati dengan
orang lain", dan "negotiable" yang berarti "dapat
dirundingkan, dapat dibicarakan, dapat ditawar".
Negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak
yang terlibat berusaha saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi formal.
Proses negosiasi ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak
pertama disebut negosiator atau pamrakarsa negosiasi, dan pihak kedua disebut
adversary atau lawan dalam negosiasi.
Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan
perlu membuat kesepakatan mengenai persoalan yang menuntut penyelesaian
bersama.
Tindakan yang dilakukan agar negosiasi berjalan lancar yaitu
:
1.
Mengajak untuk membuat kesepakatan
2.
Memberikan alasan mengapa harus ada kesepakatan
3.
Membandingkan beberapan pilihan
4.
Memperjelas dan menguji pandangan yang
dikemukakan
5.
Mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama
6.
Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan
negosiasi
Tujuan negosiasi
Tujuan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi
setiap pihak
Ada beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis,
yaitu :
1.
Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat
yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
2.
Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi
penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
3.
Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling
menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang. (win-win solution)
Teknik-teknik dalam negosiasi
Ø
Teknik mengulur waktu (push-push-pull), teknik
ini sangat penting dipergunakan oleh para pemula, dimana negosiator
memperhatikan adversary (mengulur) dan kemudian diarahkan perhatiannya agar
memihak kepada negosiator. Kunci keberhasilan cara ini adalah pengetahuan akan
sasaran yang akan dicapai dan aspek mana yang akan dilepaskan.
Ø
Teknik mengalah untuk menang (lose-win), dalam
teknik ini negosiator mengorbankan butir-butir masalah yang lemah dan
mempertahankan yang kuat.
Ø
Teknik membagi perbedaan (split the difference),
teknik penyelesaian negosiasi dengan membagi hasil perbedaan antara negosiator
dengan adversary.
Ø
Teknik saling mendukung (piggyback). Istilah ini
artinya menyelesaikan satu butir masalah negosiasi untuk memenangkan
butir-butir masalah berikutnya.
Proses dan tahapan negosiasi
Tahap sebelum negosiasi dimulai
v
Perlunya pencermatan tentang pokok persoalan apa
yang cenderung timbul dalam konteks kerja secara umum yang memerlukan
negosiasi.
v
Pastikan siapa-siapa pihak yang terlibat dalam
proses negosiasi.
v
Pastikan perlu tidak adanya negosiasi dalam
sengketa yang terjadi.
v
Pastikan bagaiman kualitas hubungan di antara
pihak-pihak yang bersengkata.
Tahap berlangsungnya proses negosiasi
v
Menetapkan persoalan pokok yang menjadi objek
sengketa dari para pihak.
v
Menetapkan persoalan posisi dan kedudukan para
pihak dalam perundingan.
v
Penyampaian argumentasi yang sistematis dan
rasional dapat diterima oleh semua pihak.
v
Menyelidiki kemungkinan yang timbul dari
argumentasi yang dikemukakan.
v
Menetapkan proposal penawaran alternative
penyelesaian sengketa pada pihak lawan.
v
Menetapkan dan menandatangani persetujuan
sebagai hasil negosiasi.
Tahap peninjauan negosiasi
Alasan dalam peninjauan negosiasi :
v
Untuk memeriksa apakah anda sudah mencapai
tujuan.
v
Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran
sekaligus pengalaman sangat berharap bagi negosiator.
v
Jika ya, maka pastikan apa yang sudah anda
lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan anda.
Empat langkah dasar dalam bernegosiasi :
«
Hindari (minimalisir) penggunaan kata “TIDAK”
dari pihak lain selama proses negosiasi
«
Gunakan berbagai perspektif. Perkenalkan gagasan
atau ide anda sebaik mungkin dengan banyak cara, termasuk fitur-fiturnya.
«
Upayakan suasana terus-menerus yang mengarah
pada pemecahan masalah bersama
«
Kepung pihak lain dengan data dan fakta yang
akurat. Bila perlu sodorkan ide-ide alternaf.
Hambatan dalam Keberhasilan Negosiasi
¤
Melihat negosiasi sebagai konfrontasi
Konfrontasi tidak diperlukan dalam
negosiasi. Kenyataannya, negosiasi yang efektif dicirikan dengan pihak-pihak
yang bekerjasama untuk mendapatkan solusi, daripada masing-masing pihak
berupaya MEMENANGKAN kontes keinginan.
Selalu diingat bahwa sikap yang anda
tunjukkan pada saat negosiasi (msl. keras, korporatif) akan menentukan tone
dalam interaksi. Jika anda melakukan konfrontasi, anda akan berkelahi dengan
tangan anda.
¤
Mencoba Menang Dengan Berbagai Cara
Jika anda "menang" maka harus ada
yang kalah, dan akan menciptakan situasi yang kian sulit. Perspektif terbaik
dalam negosiasi adalah mencoba untuk menemukan solusi dimana kedua
pihak"menang" . Jangan melihat negosiasi sebagai kontes yang harus
dimenangkan.
¤
Menjadi emosional
Adalah hal yang wajar menjadi emosional
pada saat melakukan negosiasi yang penting. Namun, semakin kita emosional,
semakin kita kurang membangun negosiasi yang konstruktif. Sangat penting untuk
menjaga kendali.
¤
Tidak mencoba memahami orang lain
Karena kita mencoba menemukan solusi yang
dapat diterima kedua belah pihak, kita perlu memahami kebutuhan dan keinginan
orang lain . Jika kita tidak tahu kebutuhan atau keinginan orang lain, kita
tidak dapat melakukan negosiasi dengan baik. Yang sering terjadi, ketika kita
mencoba mencari tahu tentang seseorang, yang kita temukan adalah ketidaksetujuan
yang tidak signifikan.
Fokus pada kepribadian, bukan isu biasanya,
dengan orang yang tidak begitu kita sukai, kita cenderung menganggap betapa
sulitnya orang tersebut. Ketika hal tersebut terjadi, negosiasi yang efektif
tidak mungkin dilakukan. Maka penting untuk berpegang pada isu, dan
menyingkirkan rasa suka atau tidak suka pada individu.
¤
Menyalahkan orang lain
Pada konflik atau negosiasi, masing-masing
pihak memberikan kontribusi, yang menjadikannya lebih baik atau buruk. Jika
anda menyalahkan orang lain karena kesulitan yang dibuat, anda akan menciptakan
situasi kemarahan. Jika anda bertanggung jawab terhadap masalah, anda
menciptakan semangat kerja sama.
Tips dan trik dalam negosiasi
-
Mengumpulkan perspektif orang lain
-
Dalam situasi negosiasi gunakan pertanyaan untuk
mendapatkan info apa yang menjadi perhatian dan dibutuhkan seseorang.
-
Menyatakan kebutuhan kita
-
Menyiapkan opsi sebelumnya
-
Jangan berdebat
-
Pertimbangkan waktu
Ada waktu yang baik dan buruk untuk
bernegosiasi. Waktu yang buruk adalah dimana:
a.
Tingkat kemarahan yang tinggi di salah satu sisi.
b.
Adanya masalah lain yang timbul.
c.
Tingkat stress yang tinggi.
d.
Kelelahan di satu sisi atau lainnya
3.
PENANGANAN STRESS
Menurut Hager (1999), Stress sangat bersifat individual dan
pada dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan
mental individu dengan beban yang dirasakannya.
Berhadapan dengan suatu stressor (sumber stress) tidak
selalu mengakibatkan gangguan secara psikologis maupun fisiologis.
Terganggu atau tidaknya individu, tergantung pada
persepsinya terhadap peristiwa yang dialaminya.
Jadi stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal,
yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau lingkungan dan situasi
sosial yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol.
Faktor kunci dari stress adalah persepsi seseorang dan
penilaian terhadap situasi dan kemampuan untuk menghadapi atau mengambil
manfaat dari situasi yang dihadapi (Diana, 1991).
Oleh karena itu, semua orang rentan menderita stress.
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stress menjadi
dua :
1)
Eustress > hasil respon terhadap stress yang
bersifat sehat, positif dan konstruktif (bersifat membangun).
2)
Distress > hasil respon terhadap stress yang
bersifat tidak sehat, negative dan destruktif (bersifat merusak).
Baik distress maupun eustress dapat menimbulkan
reaksi-reaksi stress berupa respon fisiologis maupun perilaku. Stress sudah
diluar control ketika anda distress.
Stress berdampak negative
Efek hormone kortisol :
·
Peningkatan kadar gula darah
·
Peningkatan sekresi asam lambung
·
Melemahkan system kekebalan tubuh
·
Memicu penurunan pembentukan tulang
·
Menurunkan penyerapan kalsium
·
Peningkatan tekanan darah
·
Melambatkan sistem reproduksi
·
Anti inflamasi
Gejala kadar kortisol tinggi :
o
Kelelahan sepanjang hari
o
Sulit tidur
o
Depresi
o
Kemampuan kognitif terganggu
o
Berkurangnya kemampuan menangani stress
o
Penambahan berat badan (lemak banyak disimpan di
daerah perut)
o
Tekanan darah tinggi
o
Penurunan libido / infertilitas sementara
o
Gula darah tinggi
o
Penurunan kepadatan tulang dan jaringan otot
Stressor ada dimanapun dan kapanpun, sehingga kemungkinan
untuk stress juga selalu ada.
Yang diperlukan adalah memastikan respon kita terhadapa
stress tidak negative (distress) dan kita tidak mengalami distress berkepanjangan,
agar tidak membawa dampak negatif.
Mengendalikan kadar hormon kortisol :
-
Meditasi (mengurangi kortisol 20%)
-
Mendengarkan musik yang menenangkan (mengurangi
66%)
-
Tidur lebih awal / tidur siang (mengurangi 50%)
-
Minum teh hitam (mengurangi 47%)
-
Kunyah permen (mengurangi 12-16%)
-
Tertawa atau melakukan kegiatan yang menyenangkan
/ membuat bahagia (mengurangi 39%)
-
Pijat (mengurangi 31%)
-
Beribadah (mengurangi 25%)
Sekian dari artikel saya kali ini, semoga berguna bagi kita
semua. terimakasih 再见 BYE BYE....