Jumat, 30 September 2016

Sudah Profesional kah KITA?


Profesionalisme

Salam sejaterah bagia semuanya, apa kabar semuanya? Masuk minggu ke empat dan kali ini membahas tentang Profesionalisme dalam kehidupan.

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter­dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.


Ciri-ciri profesionalisme

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampilannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.



Ada beberapa hal-hal yang menunjukkan Profesionalisme di tempat kerja menuntut berikut:

·         Tanggung jawab yang matang dan menunjukkan semangat untuk pekerjaan Anda.

Anda harus bertanggung jawab pekerjaan yang telah diberikan dan melakukannya dengan semangat.

·         Tahu bagaimana dan mencapai hasil yang diharapkan.

Anda harus mengetahui pekerjaan, cara melakukan pekerjaan dan mencapai hasil yang diinginkan

·         Berikan umpan balik yang sesuai dan tepat waktu kepada rekan kerja dan atasan.

Anda harus menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu sesuai ketentuan waktu yang telah diberikan.

·         Hargai diri Anda dan orang lain dan waktu mereka.

Hargai orang lain terlebih dahulu, maka orang lain akan menghargai dirimu.

·         Datang untuk bekerja dengan sikap yang baik.

Kamu harus datang bekerja dengan tepat waktu, rapi, semangat dan mampu bekerja di bawah tekanan.

·         Jadilah ramah dan bisa bekerja dalam tim

Anda tidak bisa bekerja sendiri karena kita adalah makhluk sosial, perlunya berinteraksi satu sama lain dalam sikap yang baik

·         Ketekunan dalam pemecahan masalah.

·         Tampilkan kemauan untuk belajar dan relawan untuk tugas-tugas baru.

·         Berkomunikasi secara efektif dalam kondisi apapun.



Interaksi Profesional

·         Menghormati rekan sangat penting untuk profesionalisme kerja. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk berkomunikasi dan mendekati masalah - menjadi toleran terhadap perbedaan dan mencoba untuk memahami perspektif lain.

·         Komunikasi adalah kunci. Tidak apa-apa untuk berbicara dan meminta klarifikasi ketika Anda tidak memahami sesuatu. Isu hanyalah hasil dari miskomunikasi dan memiliki satu diskusi sederhana dapat mengatasi situasi.

·         Individu yang mendengarkan dan terbuka untuk ide-ide dan saran dari rekan-rekan mereka / supervisor menunjukkan perilaku hormat.

·         Jaga informasi pribadi. Ketika Anda sedang bekerja, Anda harus membatasi panggilan pribadi telepon, email, SMS dan komunikasi lainnya. Berikan rekan kerja perhatian penuh Anda.

·         Tindakan kecil, seperti mengatakan "tolong" dan "terima kasih", membantu membangun hubungan kerja kolaboratif dan membuat Anda sebagai seorang profesional yang bekerja dengan baik dengan orang lain.

·         Etika E-mail, dalam zaman era sekarang pekerjaan banyak yang memakai E-mail, jadi penting untuk menggunakan bentuk komunikasi dengan bijaksana.

·         Miskin tata bahasa dan ejaan dapat tampil sebagai non profesional dan memberikan kesan bahwa Anda tidak mengambil peran Anda serius.

·         Anda juga harus menghindari menambahkan perasaan emosional (wajah smiley, twinkle) dan akronim dalam e-mail resmi Anda.

·         Jika Anda mencoba untuk menekankan inti penyampaian, cobalah menggunakan huruf miring (italicizing) dalam kata Anda. Demikian pula, selalu menggunakan tanda baca yang tepat dan kapitalisasi.

·         Jangan mulai pesan dengan "hey" atau frasa- terlalu santai lainnya, dimulai dengan "Dear ..." karena e-mail bukan Facebook, Twitter. Pesan teks E-mail adalah bentuk profesional komunikasi dan harus ditanggapi dengan serius.



Perilaku Profesional

·         Membagi yang jelas antara kehidupan pribadi dan kehidupan profesional.

Dalam waktu kerja fokuslah pada kerjaan anda, jangan membawa masalah dari luar ke dalam kerjaan anda.

·         Menghormati ruang pribadi orang lain.

Jika pintu ruang kerja atasanmu ditutup, itu umum berarti dia sedang sibuk. Selalu mengetuk dan menunggu respon. Hindari mengganggu seseorang kecuali masalah di tangan membutuhkan perhatian segera.

·         Individu bertindak profesional dengan menunjukkan tepat waktu dalam suatu janji dan pertemuan, menghindari gosip kantor, menjawab panggilan telepon pada waktu yang tepat dan bijaksana.

·         Mematuhi jam kantor ditetapkan oleh organisasi. Namun, karena beberapa keadaan yang tidak terduga ketika tidak mampu melakukannya, maka harus memberitahukan kepada atasan Anda.

·         Berkomunikasi, menghormati pendapat yang berbeda dan perilaku yang sesuai.

·         Tidak profesional dapat ditentukan dari perilaku meliputi gerak tubuh, kata-kata, ekspresi atau tindakan lain, seperti akting bosan selama pertemuan untuk menunjukkan ketidaktertarikan.


Penampilan Profesional

·         Pakaian Anda menciptakan gambar Anda.

·         Orang-orang membentuk opini berdasarkan cara Anda berpakaian. Ketika bagian dari organisasi, sangat penting bahwa Anda mengikuti dress code yang ditentukan oleh organisasi.

·         Sebuah dress code membawa keseragaman ke tempat kerja dan merupakan bagian dari budaya organisasi.

·         Jangan berpakaian provokatif, tempat kerja terdiri orang yang berbeda, memakai sesuatu yang akan membantu Anda cocok di sana.

·         Menahan diri dari menggunakan parfum wangi, atau lotion yang bisa mengganggu rekan kerja.

Demikian artikel ini, semoga bermaafaat, bila ada saran dan kritik silakan tulis komentarnya di bawah ini, terimakasih.

Sabtu, 24 September 2016

Pengembangan Diri itu Penting tidak?

Sabtu, 24 September 2016

Selamat siang dan salam sejaterah bagi para blogger, kali ini saya akan membahas pelajaran yang saya dapatkan dari dosen saya tentang “ Pengembangan Diri". Sebelum belajar Pengembangan Diri, anda harus mengenal diri anda terlebih dahulu.

Tao Te Ching, sebuah ajaran Laozi yang berasal dari Taoisme, mengatakan bahwa " To know others is to be wise, to know oneself is to be enlightened " dalam Bahasa Indonesia adalah " mengenal orang lain adalah untuk menjadi bijaksana, mengenal diri sendiri adalah menjadi tercerahkan." Menurut saya kutipan ini berarti Anda tidak hanya akan menjadi bijaksana tetapi Anda juga akan memahami sukacita sejati dari kehidupan, teman dana musuh terbesar Anda adalah diri Anda sendiri.

Konsep Diri
1. Pengertian
  • Konsep Diri adalah persepsi individu terkait dirinya dan membuat masing-masing individu memiliki keunikannya.
  • Penilaian diri baik positif maupun negatif terkait fisik, emosi, kecerdasan  akan berubah-ubah di setiap saatnya.
  • Konsep diri dapat berdampak pada kemampuan diri dan kesehatan.

Menurut Hall & Lindsay, Konsep Diri, sebagai sikap, perasaan dan evaluasi mengenai diri sendiri, Konsep Diri merupakan rangkaian proses berpikir, ide, mengingat dan persepsi mengenai diri sendiri.

2. Dimensi-Dimensi
  • Self-Knowledge - " Who am I?"
  • Self-Expectation - " Who or what do I want to be?"
  • Social self - " How person perceived by others?"
  • Self-Evaluation - " How well do I like myself?"
Contoh diri saya :
  • Who am I? : Saya adalah seorang yang introvert tetapi saya sangat terbuka, menerima semua kritik dan saran dari siapapun, saya bertanggung jawab atas keputusan yang telah saya tentukan.
  • Who or what do I want to be? : Thomas Alfa Edison, adalah orang yang ingin saya menjadi. Saya ingin menjadi seperti beliau dapat menciptakan sesuatu yang baru, tidak cepat putus asa, pantang menyerah.
  • How person perceived by others? : Kakak saya ingin saya menjadi orang yang sukses, mandiri, dekat dengan Tuhan.
  • How well do I like myself? : Saya akan merasa nyaman jika sendirian atau bersama dengan orang yang dekat.
3. Komponen-Komponen
Komponen yang membentuk konsep diri :
  • Identity
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain. Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya. Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, respek terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri dan menerima diri.
  • Body image
Body Image (citra tubuh) adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena secara konstan berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.

Body image berkembang secara bertahap selama beberapa tahun dimulai sejak anak belajar mengenal tubuh dan struktur, fungsi, kemampuan dan keterbatasan mereka. Body image (citra tubuh) dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu ataupun bulan tergantung pada stimuli eksterna dalam tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, stuktur dan fungsi (Potter & Perry, 2005).
  • Self-Esteem
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu : dicintai, dihormati dan dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung bahagia, sehat, berhasil dan dapat menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan merasa dirinya negative, relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak diterima di lingkungannya (Keliat BA, 2005).

Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai dengan meningkatnya usia. Harga diri akan sangat mengancam pada saat pubertas, karena pada saat ini harga diri mengalami perubahan, karena banyak keputusan yang harus dibuat menyangkut dirinya sendiri.
  • Role performance
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial. Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur kehidupannya. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri.


4. Formasi Konsep Diri
  • Balita belajar fisik diri yang berbeda dari lingkungan.
  • Jika kebutuhan dasar terpenuhi, anak memiliki perasaan positif dari dirinya.
  • Anak akan mempelajari proses pembentukan sikap diri dari sikap orang lain.
  • Anak atau orang dewasa akan mempelajari proses pembentukan sesuai standar masyarakat.
5. Tahap-Tahap Pengembangan Diri
  • Self-Awareness (Infancy)
  • Self-Recognition (18 months)
  • Self-Definition (3 years)
  • Self-Concept (6 to 7 years)
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
  • Status kesehatan yang berubah
  • Pengalaman
  • Perkembangan pertimbangan
  • Budaya
  • Sumber daya internal dan eksternal
  • Riwayat sukses dan gagal
  • Krisis atau stress kehidupan
  • Penuaan, penyakit, atau trauma
7. Fungsi Konsep Diri (Lecky, 1961)
  • Mencapai harmonisasi
  • Berperan sebagai intepretasi dan pengalaman yang diperoleh
  • Harapan untuk menjaga kelangsungan hidup secara harmoni
8. Ciri Pengenalan Diri Positif
  • Bangga akan yang diperbuat
  • Tingkah lakunya mandiri
  • Bertanggung jawab
  • Antusias terhadap tugas yang menantang
9. Ciri Pengenalan Diri Negatif
  • Merendahkan kemampuan diri sendiri.
  • Menyalahkan orang lain karena kelemahannya
  • Merasa tidak mampu
  • Mudah frustrasi
  • Mudah dipengaruhi orang
10. Teori Johari Window
Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu.
Teori ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback. 
Johari Window dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok mereka.

Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak tahu sama sekali.
Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut: 
Dari diagram tersebut, bisa dijabarkan:
  1. Pada kolom 1.  Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal' atau individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'. 
  2. Pada kolom 2. Disebut dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh orang lain, tidak diketahui individu sendiri. bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area". 
  3. Pada kolom 3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembunyi" atau "daerah yang dihindari". 
  4. Pada kolom 4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain.
Jika kolom 2 (diri buta) dan kolom 4 (diri yang tidak dikenal) cenderung lebih banyak, berarti individu yang kurang memahami diri sendiri, tingkah lakunya terbatas, perasaannya kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan variasi hidupnya.

Sebaliknya jika kolom 1 (diri terbuka) dan kolom 3 diri tersembunyi) cenderung lebih banyak, berarti individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan pikirannya terbuka untuk pengalaman - pengalaman hidup yang menyedihkan dan menyenangkan, pekerjaan, dan sebagainya. Ia lebih spontan dan bersikap jujur dan apa adanya pada orang lain.


Demikian tulisan blog ini, semoga bermanfaat untuk para blogger, jika ada kritik atau saran silahkan langsung tulis di coment yang di bawah. Terimakasih dan salam jumpa kembali.

Jumat, 16 September 2016

Tips dan Tricks mengenali Kepribadian Anda dan juga orang lain

Jumat, 16 September 2016

KEPRIBADIAN
Hello blogger, kali ini saya akan membahas matkul psikologi pelayanan yang saya dapat di kuliah minggu kedua adalah tentang KEPRIBADIAN. Pelajaran kepribadian ini menurut saya sangat diperlukan setiap orang apalagi bagi seseorang yang ingin melanjutkan kuliah ataupun kerja. Kenapa begitu ? Karena setelah saya mengikuti pelajaran ini saya sadar ataupun saya lebih mengerti kepribadian saya yang sebenarnya dan saya juga dapat menyakinkan prospek kerja yang cocok dengan saya untuk kedepan. Jadi pelajaran kali ini sangat berharga dan sangat bermanfaat. Para blogger yang masih belum mengenal kepribadiannya dengan membaca artikel kali ini akan sangat membantu anda untuk lebih mengerti diri anda maupun orang lain.

Tapi sebelum masuk definisi kepribadian, saya akan membahas dulu apa itu sifat? sikap? karakter?

SIFAT (dalam Bahasa inggris TRAIT)
Contoh : satu pasangan suami istri mempunyai anak kembar. Kakak namanya Sherla dan adik namanya Sherly. Pasangan suami istri dapat mengenali dengan mudah mana yang kakak ataupun adik. Karena kedua anak ini mempunyai sifat yang berbeda. Kakak lebih gampang bergaul, suka baper, suka bantah-bantah mirip dengan ayahnya. Sedangkan Adik pendiam, penurut, lemah lembut mirip dengan ibunya. Oleh karena itu sang ayah dan ibu berusaha untuk mendidik anak mereka untuk menghilangkan sifat buruk mereka dan mempertahankan sifat baik yang sudah mereka miliki.

Dari contoh di atas dapat menyimpulkan bahwa Sifat itu adalah bawaan dari lahir ataupun namanya keturunan dan masih bisa berubah tapi tergantung dari orangnya yang mau berubah atau tidak.

Adapun penjelasan dari (Gordon Allport, 1951, p.289) bahwa sifat adalah system neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku adaftif dan ekspretif secara sama.
  • Sifat tidak berhubungan dengan objek.
  • Sifat tidak hampir selalu lebih besar atau luas daripada sikap.
  • Sifat itu tidak dapat berbeda - beda dari yang lebih khusus ke yang lebih umum, tetapi sifat selalu umum.
  • Sifat tidak memberikan penilaian terhadap objek yang dihapadi.

SIKAP ( dalam Bahasa inggris ATTITUDE)
Contoh : Seorang anak remaja kelas SMP yang tinggal di pedesaan yang selalu bersenang-senang dengan temannya bermain di lapangan selalu kelihatan sangat bahagai selalu tertawa basa basi sama teman. setelah lulus SMP, anak remeja ini dititipkan oleh orangtuanya di rumah kakeknya di kota untuk melanjutkan SMA di kota. Anak remeja ini yang tadinya suka bermain di lapangan sama teman, basa basi dengan teman, sikapnya berubah dratis menjadi pendiam, baper.

Dari contoh di atas dapat menyimpulkan bahwa Sikap itu adalah pengaruh dari lingkungan hidup seseorang.

Jadi,
  • Sikap itu berhubungan dengan objek.
  • Sikap itu biasanya merupakan suatu penilaian (menerima / menolak) terhadap objek yang dihadapi.
  • Sikap dapat berbeda - beda dari yang lebih khusus ke yang lebih umum.



KARAKTER
Contoh : Bapak Mus dikenal sebagai seorang penasehat yang sangat baik hati tetapi cara pak Mus menyampaikan nasehat selalu dengan kegalakan. Istrinya pak Mus juga sering bilang ke pak mus untuk lebih ramah tetapi kegalakannya pak Mus masih tetap saja tidak berubah.

Dari contoh di atas dapat menyimpulkan bahwa,
  • Karakter itu tidak dapat diubah.
  • Karakter itu adalah pembawaan (gen).
  • Karakter itu ada kalanya muncul, jika terjadi reaksi dari luar yang mengakibatkannya muncul.
  • Karakter itu menunjukkan arti normative.
Jadi anda sekarang dapat membedakan apa yang dimaksud itu sifat, sikap ataupun karakter. lanjut ke materi kali ini !


Kepribadian (dalam Bahasa inggris  PERSONALITY) adalah kumpulan sifat sikap yang saling berinteraksi membentuk karaktek yang unik.
Adapun beberapa arti kepribadian ini dari ilmuwan-ilmuwan, yaitu :

1.  Menurut Heldebrand (1988), Kepribadian merupakan gabungan kualitas, kebiasaan dan reaksi yang terbentuk atas dasar kesadaran kita dan yang dikenali sebagai suatu hal yang baik atau tidak dalam hal kelazimannya direspon secara positif atau tidak oleh mereka yang melakukan kontak dengan kita.

2. Menurut Hamalik (1993), Kepribadian adalah suatu sistem semua tingkah laku seseorang (person) yang unik, terintegritasi dan terorganisasi.

3. Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses.

Adapun beberapa teori tentang Kepribadian, yaitu  :

1. Teori Nature : Teori ini menganggap bahwa kepribadian manusia yang terbentuk adalah hasil bawaan sejak ia dilahirkan. ini disebut sebagai kepribadian yang hadir secara alami dan tergantung pada potensi yang dimilikinya.

2. Teori Nurture : Teori ini menganggap bahwa kepribadian manusia terbentuk oleh lingkungannya, dalam arti titik berat perkembangan pribadi manusia terletak pada seberapa besar lingkungannya mempengaruhi.

kemudian 2 teori tersebut Teori Nature dan Teori Nurture digabungkan oleh W.Stern menjadi Teori Konvergensi menyimpulkan bahwa kepribadian manusia terbentuk sebagai hasil interaksi antara Nature dan Nurture, interaksi antara potensi yang dimilikinya dan seberapa jauh lingkungan mempengaruhi perwujudan potensi tersebut.

 Adapun Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokkan berdasarkan jenis dan tipe yaitu Tipologi. Tipologi yang saya pelajari dari dosen yaitu Tipologi Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari pengelompokkan jenis dan tipe sifat manusia. Nah dari sini setelah materi Tipologi ini dijelasin sama dosen saya, saya langsung menemukan kepribadian saya. JADI BAGIAN INI SANGAT PENTING!!

Gambar diatas ini adalah Myers-Birggs Type Indicator (MBTI). MBTI adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers sejak tahun 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat dan tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrument yang paling banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921. Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia.

Dalam Tes MBTI, ada 4 dimensi kecenderungan sifat dasar manusia :
  1. Dimensi pemusatan perhatian : Introvert (I) VS Ekstrovert (E)
  2. Dimensi memahami informasi dari luar : Sensing (S) VS Intuition (I)
  3. Dimensi menarik kesimpulan dan keputusan : Thinking (T) VS Feeling (F)
  4. Dimensi pola hidup : Judging (J) VS Perceiving (P)
Cara untuk mengetahui mengenali 4 dimensi tersebut pada seseorang :
4 Pertanyaan untuk menentukan 4 dimensi : (siapkan kertas dan pena)
Pertanyaan 1 (Dimensi pemusatan perhatian):
Hari sabtu anda masih harus bekerja dan kerjaan anda sangat susah, anda sudah stress lalu dimarahin lagi sama atasan kamu sehingga membuat kamu terasa super lelahnya. Dan besoknya adalah hari minggu, hari minggu tidak kerja, apa yang pengen anda lakukan di hari minggu itu? (silakan ditulis 5 hal yang pengen dilakukan)

Jawaban 1 :
Jika jawaban anda adalah tidur, makan sendiri, belanja sendiri, jalan-jalan sama teman dekat ataupun melakukan hal-hal tapi sendirian, maka menandakan bahwa anda adalah seorang INTROVERT.
Jadi Orang Introvert adalah orang yang mengeluarkan energinya ketika lagi bersama sekelompok orang dan menambah energi balik saat sendirian ataupun sedang sama orang dekat.

Sebaliknya jika jawaban anda adalah keluar sama teman-teman untuk bersenang-senang, karaoke, intinya bisa berkumpul dengan orang banyak itu adalah seorang EKSTROVERT.
Jadi Orang Ekstrovert adalah orang yang menerima energi ketika lagi bersama sekelompok dan membuang energinya ketika dia kesepian sendiri.

Adapun cara melihat seseorang adalah Introvert ataupun Ekstrovert dari barang yang dia miliki seperti foto, bila di dalam foto orang tersebut kebanyakan fotonya sendiri maka orang ini cenderung adalah seorang Introvert, sedangkan bila di dalam foto orang tersebut kebanyakan fotonya bersama sekelompok orang maka orang ini cenderung adalah seorang Ekstrovert.

Pertanyaan 2 (Dimensi memahami informasi dari luar):
Silakan tutup mata anda, pikirkan tempat apa yang sering kamu pergi ketika kamu lelah dan diterangkan tempatnya? (tulis di kertas).

Jawaban 2 :
Jika jawaban anda adalah ramai, sepi, hal-hal yang bisa dilihat dan dirasakan maka orang ini disebut orang SENSING dimana Orang Sensing adalah seseorang yang menggambarkan sesuatu dengan fitur atau fakta yang ada.

Sedangkan jika jawaban anda adalah tidak enak, kurang nyaman, nyaman, hal-hal yang secara kesimpulan feeling maka  orang ini disebut orang INTUITION dimana Orang Sensing biasanya cenderung bisa memahami orang lain.

Pertanyaan 3 (Dimensi menarik kesimpulan dan keputusan):
Bayangkanlah anda mempunyai seorang best friend, dia sangat baik, pada saat anda sedang kesusahan dia selalu membantu anda bahkan membantu anda sampai anda mempunyai prospek kerja yang bagus dan sekarang anda sudah menjadi orang sukses. Pada suatu saat kamu mengetahui bahwa best friend kamu ini adalah seorang peredar narkoba, apa yang akan anda lakukan? apakah anda akan melapor ke polisi? atau anda tidak melapor ke polisi?

Jawaban 3 :
Jika jawaban anda adalah melaporkan ke polisi maka anda disebut orang THINKING dimana orang yang selalu memakai pemikiran yang logic dan pemandangan orang lain terhadap orang thinking adalah orang yang tega.

Jika jawaban anda adalah tidak melaporkan ke polisi maka anda disebut orang FEELING dimana orang yang cenderung susah mengambil keputusan bila boleh tidak perlu diputuskan.

Pertanyaan 4 (Dimensi pola hidup) :
Anda mempunyai seorang teman yang mempunyai paket tour U.S. yang sudah dia dapatkan dan dia tidak jadi memakai paket tour itu, paket tour U.S ini adalah paket impian anda dan dia ingin kasih paket tour itu ke anda secara gratis tetapi ternyata waktu paket tour itu bentrok dengan waktu perjanjian kerja kamu yang sebelumnya sudah dijadwalkan dimana perjanjian ini sangat penting. Pilihan mana yang akan anda pilih, apakah anda akan mengambil paket tour impian itu atau menolak mengambil paket tour tersebut?

Jawaban 4 :
Jika jawaban anda adalah mengambil paket tour tersebut maka anda disebut orang PERCEIVING dimana orang ini mempunyai sifat easygoing, dia melakukan sesuatu dengan tanpa penjadwalan.

Sebaliknya jika jawaban anda adalah menolak mengambil paket tour maka anda disebut orang JUDGING dimana orang ini selalu membuat penjadwalan sebelum melakukan sesuatu dan selalu menuruti penjadwalan yang dibuat sebelumnya.

Semoga blogger setelah membaca artikel saya kali ini dapat mengetahui kepribadian anda sendiri. Adapun test kepribadian yang bisa anda lakukan lewat website ini http://www.personalitypage.com/html/
dimana website ini tidak hanya test kepribadian, website ini menjelaskan semua hal tentang kepribadian, tes kepribadian, contoh prospek kerja yang cocok dengan kepribadian masing-masing dan lain lain.

Demikian artikel Kepribadian ini saya buat, semoga bermanfaat bagi anda, dan jika ada masukan dan kritik, silakan tulis saja di kolom komentar di bawah ini. Terimikasih.........

Sabtu, 10 September 2016

Pengantar Psikologi


Sabtu, 10 September 2016

Materi I  Pengantar Psikologi Pelayanan

BAB 1  Pengertian tentang Psikologi

Apa itu Psikologi? Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. (kutipan dari https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi). Ada pun beberapa pengertian tentang Psikologi menurut para ahli :
1. "Ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakekat dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa, logos = ilmu pengetahuan)." - Plato.
2. "Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia atau human behaviour." - Mac Dugall.
3. "Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mind (pikiran) atau The study of mind, tetapi dalam perkembangannya kata mind berubah menjadi behaviour (tingkah laku)." - Mussen & Rosenwieg. Jadi kesimpulan untuk pengertian Psikologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari karakteristik seseorang dari cara pemikiran, cara bicara dan tingkah laku orang tersebut.

BAB 2  Pentingnya Psikologi

Menurut anda Psikologi itu penting tidak ? Kita dilahirkan sebagai manusia sosial yang selalu berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Maka itu perlunya ada pemahaman diri kita sendiri dan diri individu lainnya. Dengan mempelajari Psikologi, kita dapat memahami perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Sebagai contohnya dalam seorang tour guide dengan travellernya, seorang tour guide harus tahu cara untuk membawa travellernya, dia harus mengetahui bahwa dirinya mempunyai pengetahuan yang luas, penampilan yang menarik, kesehatan prima dan perilaku yang menyenangkan dan juga harus tahu memahami perilaku setiap travelernya maka tour guide ini akan menjadi seorang tour guide yang handal.


BAB 3  Pengertian Psikologi Pelayanan

Psikologi Pelayanan adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam proses interaksi kerja di industri jasa pelayanan, yaitu antara pelanggan/tamu/klien/nasabah/pasien dan para petugas/pegawai/karyawan.





BAB 4  Ruang Lingkup Psikologi

1. Aktivitas Kognitif, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan daya kerja otak atau pikiran seperti, mengamati, menilai, menyimpulkan, berpendapat, berpidato dsb.
Contohnya : Seorang guru menilai muridnya dari sikap perilakunya apakah baik atau tidak baik.

2. Aktivitas Afektif, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan perasaan atau emosi manusia seperti marah, melamun, sedih, gembira, suka, tidak suka dsb.
Contohmya : Seorang Ibu yang lagi marah dan sedih karena anaknya berbuat salah.

3. Aktivitas Psikomotoris, yaitu aktivitas individu yang berkaitan dengan kerja organ-organ tubuh manusia, seperti berlari, menangis, memukul, menari, tertawa dsb.
Contohnya : Seorang penghibur yang membuat audiencenya terhibur, tertawa.

BAB 5  Tujuan Memahami Psikologi

1. Memahami Perilaku.
Contohnya : Seorang psikiater yang mengobati pasien harus mengetahui/memahami pikiran, perasaan, perilaku dari pasien agar ia dapat menolong dirinya dari gejala penyakit dalam proses terapi.
2. Memprediksi Perilaku.
Contohnya : Dalam proses terapi, Seorang Psikiater yang telah memahami pikiran, perasaan, perilaku dari pasien maka dia dapat memprediksi perilaku pasiennya untuk proses terapi yang lebih lanjut.
3. Mengubah Perilaku
Contohnya : Diskon di toko bisa mengubah perilaku seseorang, yang hanya mau beli 1 barang karena ada diskonnya, belinya jadi lebih banyak.

BAB 6  Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan, pengertian pelayanan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Ada pun beberapa pengertian menurut para ahli :
1. Menurut Kotler (1994), pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak dapat dilihat, dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut.
2. Menurut Hadipranata (1980) bahwa, pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok (job description) yang diberikan kepada konsumen-pelanggan, nasabah, dan sebagainya-serta dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan.


Jadi kesimpulan untuk pengertian Pelayanan adalah sebuah interaksi dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan orang lain yang ingin terpenuhi kebutuhannya dan biasanya tidak dapat dilihat, hasilnya juga tidak dapat dimiliki oleh pihak lain.

BAB 7  Service Excellence in Hospitality

Smile for everyone : selalu tersenyum pada setiap orang.
Excellence in everything we do : selalu melakukan yang terbaik dalam bekerja.
Reaching out to every guest with hospitality : menghadapi setiap tamu dengan penuh keramahan.
Viewing every guest as special : melihat setiap tamu sebagai orang yang istimewa.
Inviting guest to return : mengundang tamu untuk datang kembali ke perusahaan kita.
Creating a warm atmosphere : menciptakan suasana hangat saat berhadapan dengan tamu.
Eye contact that shows we care : kontak mata dengan tamu untuk menunjukkan bahwa kita penuh perhatian terhadap tamu.

Menurut para ahli, strategi pengimplementasian service excellence yang akan membantu mencapai target atau tujuan yang diinginkan ada 6 yang meliputi strategi pelayanan, standar dan pengukuran pelayanan serta tolok ukurnya, bimbingan dan pelatihan dalam hal pelayanan, pemberdayaan staff dalam pelayanan, mengukur atau mengevaluasi kinerja pelayanan dan yang terakhir adalah penghargaan serta pengakuan terhadap pencapaian pelayanan.
Untuk dapat menjalankan keenam strategi service excellence tersebut dengan baik dibutuhkan komitmen dari pemimpin perusahaan untuk menyusun strategi yang pada akhirnya menelurkan hasil yang sering disebut sebagai Service Strategic Intent.
Di samping menerapkan keenam strategi tersebut dengan benar, menggunakan lembaga pelatihan yang tepat juga akan sangat membantu. Sebuah lembaga pelatihan sumber daya manusia dalam hal ini akan bermain sebagai pemberi dan pengasah kemampuan karyawan dalam hal profesionalisme sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam hal memberikan service excellence kepada konsumen.

BAB 8 Pelayanan Sebagai Komponen Produk Wisata

Produk wisata merupakan suatu suatu produk yang bersifat jasa dan komposit / terpadu dari berbagai komponen produk, yaitu :
1. Aksesibilitas = angkutan darat, laut, udara dan juga jalannya.
2. Fasilitas wisata = hotel, resort dan tempat tinggal lainnya.
3. Aktivitas wisata = camping, surfing, menyelam dan lain-lain
4. Objek = tempat yang bersejarah seperti Candi Borobudur.
5. Daya Tarik wisata = wisata alam , wisata budaya dll.

Pelayanan wisata memiliki karakteristik khusus, antara lain berperannya aspek pelayanan sebagai faktor penentu keberhasilan produk wisata tersebut dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan para pengguna produk wisata, yaitu para wisatawan / pengunjung.


BAB 9 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Memberikan Pelayanan.

1. Membangun citra positif
Ada 4 metode yang dapat membangun citra diri yang positf sebagai berikut :
a. Mengubah penampilan anda.
a.1. Berhentilah mengejar publisitas yang  menghambat anda.
a.2. Tentukan dan tunjukkan prinsip nilai diri anda.
a.3. Jadilah yang terbaik.
a.4. Perkenalkan kepribadian anda.

b. Berkomunikasi dengan banyak orang.
b.1. Lakukan komunikasi secara terbuka dan rutin dengan banyak orang.
b.2. Selalu bersosialisasi.
b.3. Temukan sekutu anda.
b.4. Usahakan anda tetap berkomunikasi walaupun anda sibuk.
b.5. Biarkan orang-orang melihat anda.

c. Mempromosikan diri anda.
c.1. Buat situs web pribadi.
c.2. Muncul dan aktif di media sosial.
c.3. Buat kartu nama yang unik.
c.4. Siap untuk pengambilan gambar terbaik.
c.5. Berusahalah memperbaiki penampilan anda.
c.6. Siapkan biodata tertulis yang baik.

d. Meraih keberhasilan jangka panjang.
d.1. Berikan lebih.
d.2. Ciptakan perubahan.
d.3. Berbicara.
d.4. Jagalah agar citra anda selalu baru.
d.5. Bermain untuk jangka panjang.

2. Berusaha mengerti terlebih dahulu.
Prinsip berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti, adalah kunci untuk komunikasi antar pribadi yang efektif. Intinya mendengarkan dengan empati, tidak segala sesuatu diterapkan sesuai keadaan diri kita.
Setelah itu, baru berusaha untuk dimengerti. Berusaha mengerti, membutuhkan tenggang rasa; berusaha untuk dimengerti membutuhkan keberanian. Menang/menang membutuhkan kadar yang tinggi dari keduanya. Jadi, di dalam situasi kesalingtergantungan, penting sekali bagi kita untuk juga dimengerti. Bukan sekedar mengerti, tetapi setelah itu tercapai… keberanian harus muncul juga untuk berusaha dimengerti.
(Kutipan dari https://nanapuspit.wordpress.com/2008/09/28/kebiasaan-5-berusaha-mengerti-terlebih-dahulu-baru-dimengerti/)

3. Mengenal karaktek pelanggan.

a. Golongan pelanggan pendiam.
Pelanggan yang memiliki karakter pendiam sesungguhnya dapat mempersukar kita dalam memahami apa yang dia perlukan. Pelanggan dengan karakter begini akan menerima apa saja yang kita tawarkan dan dia langsung setuju begitu saja. Watak ini sejatinya perlu diwaspadai sebab sewaktu-waktu akan menimbulkan kesalahpahaman atau adanya produk/ jasa yang kita tawarkan tidak sesuai dengan yang dia butuhkan setelah dia menggunakannya.

b. Golongan pelanggan bersahabat.
Komunikasi dua arah dengan bisa menyesuaikan watak pelanggan seperti ini secara tidak langsung akan memberi kepercayaan pelanggan terhadap keberlangsungan bisnis kita beserta pelayanan yang kita berikan. Tidak harus bersikap formal, tetapi harus bersikap luwes dan intim yang diharapkan pelanggan ini. Kalaupun sewaktu-waktu ada hal yang tidak sesuai dengan harapannya, biasanya tidak akan menimbulkan gejolak komplain yang luar biasa. Di sinilah suasana kekeluargaan menjadi solusi dalam mengatasi  masalah yang timbul suatu saat nanti.

c. Golongan pelanggan kritis.
Masih dikatakan wajar jika pelanggan kerap bertanya, cerewet, curiga, bahkan mungkin membanding-bandingkan produk/ jasa kita dengan produk/ jasa dari penyedia lain. Itu menandakan bahwa pelanggan ingin memastikan bahwa produk/ jasa yang dia perlukan sesuai dengan harapannya selain adanya kewaspadaan. Ini adalah tipe pelanggan yang selalu berhati-hati. Bersikap secara diplomatis dan tetap profesional adalah tantangan bagi kita.

d. Golongan pelanggan suka mengeluh.
Pelanggan seperti ini boleh dikatakan perfeksionis. Tipe ini perlu perhatian khusus agar tidak ada produk/ jasa kita yang dapat mengecewakannya.

e. Golongan pelanggan tidak bersahabat.
Entah ada angin apa secara tiba-tiba pelanggan ini membabi buta menyalahkan kita tanpa adanya alasan yang masuk akal alias mengada-ada. Motif yang ditemukan biasanya adanya keinginan untuk mendapatkan nilai lebih yang memang bukan haknya atau motif lainnya untuk menjatuhkan kita karena persaingan, dsb. Tipe pelanggan ini sebaiknya disikapi dengan tegas dan tunjukkan syarat dan ketentuan yang diberlakukan dengan kepala dingin. Jika tidak mempan, jalur hukum dapat diterapkan.
(Kutipan dari http://zahiraccounting.com/id/blog/mengenal-karakter-pelanggan/)


BAB 10  Perilaku Manusia dan Faktor Pembentuk

Faktor pembentuk :
1. Keturunan / Hereditas : Inteligensi dan Emosi
Menurut Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. (Kutipan dari http://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pengaruh-hereditas-keturunan_7.html

2. Lingkungan.
Lingkungan keluarga. Nilai-nilai yang berkembang dalam keluarga, kecenderungan- kecenderungan umum serta pola sikap kedua orang tua terhadap anak akan sangat mempengaruhi perilaku dalam semua tahap pertumbuhannya. Orang tua yang bersikap demokratis dan menghargai anaknya secara baik, akan mendorong anak itu bersikap hormat pada orang lain. Sikap otoritatit yang berlebihan akan menyebabkan anak menjadi minder dan tidak percaya diri.
  • Lingkungan sosial. Demikian pula nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dan membentuk piransi sistem sosial, ekonomi, dan politiknya serta mengarahkan perilaku umum mereka. Yang kemudian kita sebut dengan budaya. Anak yang tumbuh di tengah lingkungan masyarakat yang menghargai nilai waktu, biasanya akan menjadi disiplin. Persaingan yang membudaya dalam suatu masyarakat akan mendorong anggota-anggotanya bersifat ambisius dan mungkin sulit mencintai orang lain.
  • Lingkungan pendidikan. Institusi pendidikan normal yang sekarang mengambil begitu banyak waktu pertumbuhan setiap orang, dan institusi pendidikan informal seperti media massa dan masjid, akan mempengaruhi perilaku seseorang sesuai dengan nilai-nilai dan kecenderungan-kecenderungan yang berkembang dalam lingkungan tersebut. Orientasi pada sistematika dan akurasi pada pendidikan formal membuat orang bersikap hati-hati, teratur, dan jujur. Sementara nilai-nilai konsumerisme yang berkembang lewat media massa yang telah menjadi corong industri membuat orang menjadi konsumtif dan hedonis.
  • (Kutipan dari http://riopurboyo.com/2013/05/13/pembentukan-perilaku/)

    3. Kematangan (kognitif, afektif, psikomotorik, sosial).
    a. Aspek Kognitif - istilah "Cognitive" berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam KBBI disebutkan bahwa kognisi adalah proses pengenalan dan penafsiran oleh seseorang; kegiatan memperoleh pengetahuan atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri.

    b. Aspek Afektif - Menurut Haidar Putra Daulay dalam Pendidikan Islam mengatakan bahwa afektif adalah masalah yang berkenaan dengan emosi, berkenan dengan ini terkait dengan suka, benci, siampati, antipati, dan lain sebagainya. Dalam KBBI disebutkan bahwa yang dimaksud afektif adalah : 1. Berkenaan dengan perasaan, 2. Keadaan perasaan yang memengaruhi keadaan penyakit (penyakit jiwa), 3. Gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.

    c. Aspek Psikomotorik - Dalam KBBI psikomotorik berarti berhubungan dengan aktivitas fisik yang berkaitan dengan proses mental.

    d. Aspek Sosial - Secara potensial manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoom politicon), kata Plato. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia manusia lain. Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula ia menyadari bahwa ia harus belajar apa yang semestinya ia perbuat seperti yang diharapkan orang lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut sosialisasi. Perkembangan sosial, dengan demikian dapat diartikan sebagai rangkaian dari perubahan yang berkesinambungan dalam perilaku individu untuk manjadi makhluk sosial yang dewasa.
    (Kutipan dari https://ansarbinbarani.blogspot.co.id/2016/01/aspek-aspek-pembelajaran.html)

    BAB 11  EMOSI

    Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
    Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
    Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)

    Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi, yaitu :
    a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
    b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
    c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
    d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
    e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat,  dan kemesraan
    f. Terkejut : terkesiap, terkejut
    g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
    h. malu : malu hati, kesal


    BAB 12  MANUSIA DAN KEBUTUHAN

    Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani.


    "Bahwa setiap individu memiliki tingkat kebutuhan tertentu, dari yang terendah sampai yang tertinggi, dan bila salah satu kebutuhan tingkat rendah terpenuhi, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi akan mengikuti untuk dipenuhi." - Maslow.

    BAB 13  SOCIAL MOTIVES

    Motif adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Misalnya, apabila seseorang merasa dia lelah,maka berarti dia membutuhkan istirahat ataupun tidur.

    Adapun 3 macam motif sosial, yaitu :
    1. Achievement Motivation
    Menurut Hall dan Lindzey, motif berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan atau memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi orang lain.

    McClelland and Heckhausen menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu dalam mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasinya sendiri sebelumnya maupun dengan prestasi orang lain.

    Menurut Atkinson (1959), adalah kecenderungan seseorang mengadakan reaksi untuk mencapai tujuan dalam suasana kompetisi, demi mencapai tujuan yaitu apabila prestasi yang dicapai melebihi aturan yang lebih baik dari sebelumnya. Khususnya yang menantang dan mempunyai reward yang bersifat intrinsik. Individu yang mempunyai motif berprestasi yang tinngi mempunyai motif untuk meraih sukses.

    Sifat orang yang Achievement Motivation, yaitu : Gigih, Prestatif, Bertanggungjawab, Terbuka terhadap kritik, Kritis terhadap peluang, Suka tantangan, Kreatif, Senantiasa belajar.


    2. Affiliation Motivation

    Motivasi Afiliasi adalah kebutuhan untuk berhubungan atau menjalin ikatan sosial dengan orang lain. Afiliasi mencakup kebutuhan seseorang untuk menjalin pertemanan, mencintai dan perasaan bahwa seseorang merupakan bagian dari kelompok sosial. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, seseorang cenderung akan mengalami distress.
    (Kutipan dari http://slideplayer.info/slide/2987265/)

    Sifat orang yang Affiliation Motivation, yaitu : Akrab, Hangat, Kebersamaan, Ceria, seru,
    ramai diantara teman, Persahabatan.

    3. Power Motivation
    Tujuan motivasi berpengaruh adalah kekhawatiran dengan memiliki dampak, dengan reputasi dan pengaruh. Konsep ini sering disebut "motivasi kekuasaan." Orang-orang yang berpengaruh termotivasi berusaha untuk berlatih yang kuat, tindakan berpengaruh, menghasilkan emosi yang kuat pada orang lain, dan mengungkapkan keprihatinan untuk reputasi atau posisi di dunia. Mereka biasanya mentor sukses, pelatih, atau instruktur dari orang lain. Mereka mencari posisi kepemimpinan, otoritas, dan status. Mereka biasanya manajer yang efektif dan meraih tingkat tertinggi di organisasi.
    (Kutipan dari https://ericchaump.wordpress.com/2011/06/17/defining-motivation-the-3-major-social-motives/)

    Sifat orang yang Power Motivation, yaitu : Prestise, Kekuasaan, Menguasai, Mempengaruhi orang lain, Status menjadi perhatian

    Contoh :
    Tugas yang diberikan dari guru dalam bentuk kelompok.
    1. Power Motivation : dia akan maju untuk menjadi ketua.
    2. Achievement Motivation : dia akan membandingkan prestasi sendiri dengan orang lain di kelompoknya.
    3. Affiliation Motivation : dia cukup ada kelompok untuk kerjasama.

    BAB 14  Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

    Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
    a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:
    • Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
    • Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan individu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
    • Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
    • Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
    • Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
    b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:
    • Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;
    • Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.
    • Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
    • Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

    BAB 15  Karakteristik Motif

    Menurut Nimran (2004) pada dasarnya ada 3 karakteristik pokok dari motivasi, yaitu :
    1. Usaha
    Karakteristik pertama dari motivasi, yakni usaha, menunjuk pada kekuatan perilaku kerja seseorang atau sejumlah yang ditunjukkan oleh seseorang dalam pekerjaannya. Tegasnya hal ini melibatkan berbagai macam kegiatan dan bermacam-macam pekerjaan.

    2. Kemauan keras
    Karakteristik kedua dari motivasi, yakni menunjukkan pada kemauan keras yang didemonstrasikan oleh seseorang dalam menerapkan usahanya kepada tugas-tugas pekerjaannya.

    3. Arah / tujuan
    Karakteristik ketiga dari motivasi, yakni bersangkutan dengan arah yang dituju oleh usaha dan kemauan keras yang dimiliki oleh seseorang yang pada dasarnya berupa hal-hal yang menguntungkan.

    Demikian artikel pengantar psikologi pelayanan ini saya buat. Jika ada masukan dan kritik, silakan tulis saja di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.