Sabtu, 24 September 2016

Pengembangan Diri itu Penting tidak?

Sabtu, 24 September 2016

Selamat siang dan salam sejaterah bagi para blogger, kali ini saya akan membahas pelajaran yang saya dapatkan dari dosen saya tentang “ Pengembangan Diri". Sebelum belajar Pengembangan Diri, anda harus mengenal diri anda terlebih dahulu.

Tao Te Ching, sebuah ajaran Laozi yang berasal dari Taoisme, mengatakan bahwa " To know others is to be wise, to know oneself is to be enlightened " dalam Bahasa Indonesia adalah " mengenal orang lain adalah untuk menjadi bijaksana, mengenal diri sendiri adalah menjadi tercerahkan." Menurut saya kutipan ini berarti Anda tidak hanya akan menjadi bijaksana tetapi Anda juga akan memahami sukacita sejati dari kehidupan, teman dana musuh terbesar Anda adalah diri Anda sendiri.

Konsep Diri
1. Pengertian
  • Konsep Diri adalah persepsi individu terkait dirinya dan membuat masing-masing individu memiliki keunikannya.
  • Penilaian diri baik positif maupun negatif terkait fisik, emosi, kecerdasan  akan berubah-ubah di setiap saatnya.
  • Konsep diri dapat berdampak pada kemampuan diri dan kesehatan.

Menurut Hall & Lindsay, Konsep Diri, sebagai sikap, perasaan dan evaluasi mengenai diri sendiri, Konsep Diri merupakan rangkaian proses berpikir, ide, mengingat dan persepsi mengenai diri sendiri.

2. Dimensi-Dimensi
  • Self-Knowledge - " Who am I?"
  • Self-Expectation - " Who or what do I want to be?"
  • Social self - " How person perceived by others?"
  • Self-Evaluation - " How well do I like myself?"
Contoh diri saya :
  • Who am I? : Saya adalah seorang yang introvert tetapi saya sangat terbuka, menerima semua kritik dan saran dari siapapun, saya bertanggung jawab atas keputusan yang telah saya tentukan.
  • Who or what do I want to be? : Thomas Alfa Edison, adalah orang yang ingin saya menjadi. Saya ingin menjadi seperti beliau dapat menciptakan sesuatu yang baru, tidak cepat putus asa, pantang menyerah.
  • How person perceived by others? : Kakak saya ingin saya menjadi orang yang sukses, mandiri, dekat dengan Tuhan.
  • How well do I like myself? : Saya akan merasa nyaman jika sendirian atau bersama dengan orang yang dekat.
3. Komponen-Komponen
Komponen yang membentuk konsep diri :
  • Identity
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain. Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya. Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, respek terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri dan menerima diri.
  • Body image
Body Image (citra tubuh) adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena secara konstan berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.

Body image berkembang secara bertahap selama beberapa tahun dimulai sejak anak belajar mengenal tubuh dan struktur, fungsi, kemampuan dan keterbatasan mereka. Body image (citra tubuh) dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu ataupun bulan tergantung pada stimuli eksterna dalam tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, stuktur dan fungsi (Potter & Perry, 2005).
  • Self-Esteem
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu : dicintai, dihormati dan dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung bahagia, sehat, berhasil dan dapat menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan merasa dirinya negative, relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak diterima di lingkungannya (Keliat BA, 2005).

Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai dengan meningkatnya usia. Harga diri akan sangat mengancam pada saat pubertas, karena pada saat ini harga diri mengalami perubahan, karena banyak keputusan yang harus dibuat menyangkut dirinya sendiri.
  • Role performance
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial. Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur kehidupannya. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri.


4. Formasi Konsep Diri
  • Balita belajar fisik diri yang berbeda dari lingkungan.
  • Jika kebutuhan dasar terpenuhi, anak memiliki perasaan positif dari dirinya.
  • Anak akan mempelajari proses pembentukan sikap diri dari sikap orang lain.
  • Anak atau orang dewasa akan mempelajari proses pembentukan sesuai standar masyarakat.
5. Tahap-Tahap Pengembangan Diri
  • Self-Awareness (Infancy)
  • Self-Recognition (18 months)
  • Self-Definition (3 years)
  • Self-Concept (6 to 7 years)
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
  • Status kesehatan yang berubah
  • Pengalaman
  • Perkembangan pertimbangan
  • Budaya
  • Sumber daya internal dan eksternal
  • Riwayat sukses dan gagal
  • Krisis atau stress kehidupan
  • Penuaan, penyakit, atau trauma
7. Fungsi Konsep Diri (Lecky, 1961)
  • Mencapai harmonisasi
  • Berperan sebagai intepretasi dan pengalaman yang diperoleh
  • Harapan untuk menjaga kelangsungan hidup secara harmoni
8. Ciri Pengenalan Diri Positif
  • Bangga akan yang diperbuat
  • Tingkah lakunya mandiri
  • Bertanggung jawab
  • Antusias terhadap tugas yang menantang
9. Ciri Pengenalan Diri Negatif
  • Merendahkan kemampuan diri sendiri.
  • Menyalahkan orang lain karena kelemahannya
  • Merasa tidak mampu
  • Mudah frustrasi
  • Mudah dipengaruhi orang
10. Teori Johari Window
Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu.
Teori ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback. 
Johari Window dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok mereka.

Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak tahu sama sekali.
Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut: 
Dari diagram tersebut, bisa dijabarkan:
  1. Pada kolom 1.  Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal' atau individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'. 
  2. Pada kolom 2. Disebut dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh orang lain, tidak diketahui individu sendiri. bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area". 
  3. Pada kolom 3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembunyi" atau "daerah yang dihindari". 
  4. Pada kolom 4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain.
Jika kolom 2 (diri buta) dan kolom 4 (diri yang tidak dikenal) cenderung lebih banyak, berarti individu yang kurang memahami diri sendiri, tingkah lakunya terbatas, perasaannya kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan variasi hidupnya.

Sebaliknya jika kolom 1 (diri terbuka) dan kolom 3 diri tersembunyi) cenderung lebih banyak, berarti individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan pikirannya terbuka untuk pengalaman - pengalaman hidup yang menyedihkan dan menyenangkan, pekerjaan, dan sebagainya. Ia lebih spontan dan bersikap jujur dan apa adanya pada orang lain.


Demikian tulisan blog ini, semoga bermanfaat untuk para blogger, jika ada kritik atau saran silahkan langsung tulis di coment yang di bawah. Terimakasih dan salam jumpa kembali.

1 komentar: