Sabtu, 19 November 2016

Improving Service Quality Workshop


Hi bloggers, lama tak jumpa, kali ini dosen kami menampilkan sebuah film yang berjudul “ Remember The Titans” adalah karya film yang benar-benar diangkat dari kisah nyata. Film ini dirilis pada tanggal 29 September 2000 di Amerika Serikat. Dari karya film ini, Anda dapat mempelajari kepemimpinan dan juga HAM dimana film ini menceritakan pada saat 1971 di negara bagian Virginia (tepatnya di Alexandria), saat dimana rasisme terutama antara kulit putih dan kulit hitam sedang kental. The Titans adalah nama sebuah grup football dari SMA T.C. William. Dimana sekolah ini diterapkan oleh dewan sekolah dengan percampuran menggabungkan sekolah kulit hitam dan sekolah kulit putih menjadi satu. Saat itu, SMA ini yang satu-satunya sekolah yang mulai memperbolehkan orang kulit hitam belajar disana.

Football adalah bagian dari hidup di Alexandria, tentunya di setiap SMA mempunyai ekstrakulikuler football. Di sinilah masalahnya mulai muncul, karena orang kulit putih Amerika saat itu enggan untuk “bercampur” dengan orang kulit hitam. Termasuk para pemain football SMA T.C.William.

Masalah berjalan terus-menerus sampai pada puncaknya dimana pelatih tim football harus diganti. Mengapa mencapai puncaknya? Selain karena para siswa dan orang tua siswa sangat menghormati pelatih sebelumnya (Bill Yoast, yang diperankan oleh Will Patton), juga karena pelatih penggantinya adalah orang kulit hitam (Herman Boone, yang diperankan oleh Denzel Washington).

Semula, para pemain kulit putih dan kulit hitam tidak pernah akur, bahkan pemain dari ras kulit putih menolak bergabung dengan tim. Namun ketika akhirnya Bill Yoast bersedia menjadi asisten pelatih Herman Boone di bagian pertahanan, dia berhasil membujuk pemain ras kulit putih untuk kembali bergabung ke dalam tim.

Akhirnya Boone dan Yoast sepakat untuk menggabungkan pemain dari ras kulit hitam dan kulit putih menjadi satu, dengan proses seleksi berdasarkan kualitas dari tiap pemain. Untuk menguatkan tim juga menyatukan antara pemain ras kulit putih dan kulit hitam, pelatih Boone melakukan acara tim building yaitu semacam camp pelatihan.

Sejak awal keberangkatan, pelatih Boone dengan kepemimpinannya, dia membuat peraturan pemain ras kulit putih harus berpasangan dengan pemain ras kulit hitam. Diawali dalam bus seluruh anggota tim harus memiliki pasangan duduk dari rekannya yang berbeda ras. Ditambah lagi pada saat di camp pelatihan, satu kamar berisi orang kulit hitam dan putih.

Selanjutnya pelatih Boone memberi tugas masing masing pasangan kamar yang latar belakang saling membenci untuk saling mengenal satu sama lain, jika tidak maka jumlah latihan yang gila-gilaan akan terus menjadi pelatihan mereka.

Akhirnya perubahan terjadi pelatih Boone mengajak para anggota tim untuk berlari ke daerah lapangan tempat terjadinya pertempuran Gettysburg. Pertempuran paling berdarah dalam sejarah perang sipil Amerika Serikat. “Why that war was fought” (“…the same fight we are still having today”) adalah ucapan yang dilontarkan pelatih Boone diatas lapangan yang pernah menjadi saksi ribuan orang kulit putih dan kulit hitam tewas akibat perang saudara. Pertumpahan darah yang dipicu oleh kedengkian akibat perbedaan warna kulit (yang mungkin sampai sekarang masih terjadi).

Akhirnya pandangan ras mereka pun berubah menjadi rasa solid tim yang kuat. Para pemain tim kulit hitam dan kulit putih mulai bisa bekerja sama sebagai rekan tim. Pelatih Boone dan pelatih Yoast pun mulai berubah menjadi teman kerja yang saling menghormati walaupun berbeda warna kulit. Ditangan dua pelatih utama Boone-Yoast, “THE TITANS” tim foorball T.C. William mamu meraih prestasi football yang luar biasa dilevel nasional, sehingga menjadi kebanggaan daerah Alexandria Virginia. Walaupun terdiri atas para pemain yang berbeda warna kulit tapi mampu memberikan kemampuan bermain dan kerjasama tim yang luar biasa. Diakhir cerita masing-masing tokoh pemain THE TITANS berkumpul kembali saat pemakaman Bertier. Coach Boone dan Coach Yoast tetap bersahabat dekat sampai tua.

Dalam drama yang memukau ini ditampilkan karakter tokoh yang unik, ada Gerry Bertier dan Julius Campbell, dua orang pemain menonjol yang berbeda warna kulit yang akhirnya menjadi “saudara” walaupun akhirnya Bertier mengalami kecelakaan sampai menjadi lumpuh.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini ceritanya berhasil dikemas dengan baik sehingga film ini menjadi sangat menginspirasi. Bagaimana olahraga dapat membantu kita untuk mendamaikan dunia. Dengan cara-cara yang indah dan penuh dengan kebesaran jiwa, para pemain dan pelatih (terutama Will Patton) tim football T.C William menunjukkan kepada kita, bahwa mereka seakan-akan tidak memiliki ras. Mereka bersaudara dengan siapapun.

Pelatih Herman Boone dan Bill Yoast telah membuktikannya. Semula berkat pendekatan dari mantan pelatih mereka, yaitu Bill Yoast, akhirnya para pemain mau masuk kembali dalam tim dan mencoba berintegrasi dengan pelatih serta teman-temannya yang berkulit hitam. Pelatih Herman Boone membuat mereka mulai saling menghormati, bahkan bersahabat. Film yang memperoleh banyak penghargaan ini mengajarkan, bahwa kita sebagai manusia harus mempercayai jiwa seseorang, bukan penampilannya.

Demikian artikel kali ini yang bisa saya sharing, bila ada salah kata, silakan diberikan saran dan kritik dibawah ini, terima kasih.

1 komentar: