Hi bloggers, lama tak jumpa, kali ini dosen kami menampilkan
sebuah film yang berjudul “ Remember The Titans” adalah karya film yang
benar-benar diangkat dari kisah nyata. Film ini dirilis pada tanggal 29
September 2000 di Amerika Serikat. Dari karya film ini, Anda dapat mempelajari
kepemimpinan dan juga HAM dimana film ini menceritakan pada saat 1971 di negara
bagian Virginia (tepatnya di Alexandria), saat dimana rasisme terutama antara
kulit putih dan kulit hitam sedang kental. The Titans adalah nama sebuah grup
football dari SMA T.C. William. Dimana sekolah ini diterapkan oleh dewan sekolah
dengan percampuran menggabungkan sekolah kulit hitam dan sekolah kulit putih
menjadi satu. Saat itu, SMA ini yang satu-satunya sekolah yang mulai
memperbolehkan orang kulit hitam belajar disana.
Football adalah bagian dari hidup di Alexandria, tentunya di
setiap SMA mempunyai ekstrakulikuler football. Di sinilah masalahnya mulai
muncul, karena orang kulit putih Amerika saat itu enggan untuk “bercampur”
dengan orang kulit hitam. Termasuk para pemain football SMA T.C.William.
Masalah berjalan terus-menerus sampai pada puncaknya dimana
pelatih tim football harus diganti. Mengapa mencapai puncaknya? Selain karena
para siswa dan orang tua siswa sangat menghormati pelatih sebelumnya (Bill
Yoast, yang diperankan oleh Will Patton), juga karena pelatih penggantinya
adalah orang kulit hitam (Herman Boone, yang diperankan oleh Denzel Washington).
Semula, para pemain kulit putih dan kulit hitam tidak pernah
akur, bahkan pemain dari ras kulit putih menolak bergabung dengan tim. Namun
ketika akhirnya Bill Yoast bersedia menjadi asisten pelatih Herman Boone di
bagian pertahanan, dia berhasil membujuk pemain ras kulit putih untuk kembali
bergabung ke dalam tim.
Akhirnya Boone dan Yoast sepakat untuk menggabungkan pemain
dari ras kulit hitam dan kulit putih menjadi satu, dengan proses seleksi
berdasarkan kualitas dari tiap pemain. Untuk menguatkan tim juga menyatukan
antara pemain ras kulit putih dan kulit hitam, pelatih Boone melakukan acara
tim building yaitu semacam camp pelatihan.
Sejak awal keberangkatan, pelatih Boone dengan
kepemimpinannya, dia membuat peraturan pemain ras kulit putih harus berpasangan
dengan pemain ras kulit hitam. Diawali dalam bus seluruh anggota tim harus
memiliki pasangan duduk dari rekannya yang berbeda ras. Ditambah lagi pada saat
di camp pelatihan, satu kamar berisi orang kulit hitam dan putih.
Selanjutnya pelatih Boone memberi tugas masing masing
pasangan kamar yang latar belakang saling membenci untuk saling mengenal satu
sama lain, jika tidak maka jumlah latihan yang gila-gilaan akan terus menjadi
pelatihan mereka.
Akhirnya perubahan terjadi pelatih Boone mengajak para
anggota tim untuk berlari ke daerah lapangan tempat terjadinya pertempuran
Gettysburg. Pertempuran paling berdarah dalam sejarah perang sipil Amerika Serikat.
“Why that war was fought” (“…the same fight we are still having today”) adalah
ucapan yang dilontarkan pelatih Boone diatas lapangan yang pernah menjadi saksi
ribuan orang kulit putih dan kulit hitam tewas akibat perang saudara.
Pertumpahan darah yang dipicu oleh kedengkian akibat perbedaan warna kulit
(yang mungkin sampai sekarang masih terjadi).
Akhirnya pandangan ras mereka pun berubah menjadi rasa
solid tim yang kuat. Para pemain tim kulit hitam dan kulit putih mulai bisa
bekerja sama sebagai rekan tim. Pelatih Boone dan pelatih Yoast pun mulai
berubah menjadi teman kerja yang saling menghormati walaupun berbeda warna kulit.
Ditangan dua pelatih utama Boone-Yoast, “THE TITANS” tim foorball T.C. William
mamu meraih prestasi football yang luar biasa dilevel nasional, sehingga
menjadi kebanggaan daerah Alexandria Virginia. Walaupun terdiri atas para
pemain yang berbeda warna kulit tapi mampu memberikan kemampuan bermain dan
kerjasama tim yang luar biasa. Diakhir cerita masing-masing tokoh pemain THE
TITANS berkumpul kembali saat pemakaman Bertier. Coach Boone dan Coach Yoast
tetap bersahabat dekat sampai tua.
Dalam drama yang memukau ini ditampilkan karakter tokoh
yang unik, ada Gerry Bertier dan Julius Campbell, dua orang pemain menonjol
yang berbeda warna kulit yang akhirnya menjadi “saudara” walaupun akhirnya
Bertier mengalami kecelakaan sampai menjadi lumpuh.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini ceritanya berhasil
dikemas dengan baik sehingga film ini menjadi sangat menginspirasi. Bagaimana
olahraga dapat membantu kita untuk mendamaikan dunia. Dengan cara-cara yang
indah dan penuh dengan kebesaran jiwa, para pemain dan pelatih (terutama Will
Patton) tim football T.C William menunjukkan kepada kita, bahwa mereka
seakan-akan tidak memiliki ras. Mereka bersaudara dengan siapapun.
Pelatih Herman Boone dan Bill Yoast telah membuktikannya.
Semula berkat pendekatan dari mantan pelatih mereka, yaitu Bill Yoast, akhirnya
para pemain mau masuk kembali dalam tim dan mencoba berintegrasi dengan pelatih
serta teman-temannya yang berkulit hitam. Pelatih Herman Boone membuat mereka
mulai saling menghormati, bahkan bersahabat. Film yang memperoleh banyak
penghargaan ini mengajarkan, bahwa kita sebagai manusia harus mempercayai jiwa
seseorang, bukan penampilannya.
Demikian artikel kali ini yang bisa saya sharing, bila ada salah kata, silakan diberikan saran dan kritik dibawah ini, terima kasih.
Demikian artikel kali ini yang bisa saya sharing, bila ada salah kata, silakan diberikan saran dan kritik dibawah ini, terima kasih.
bagus sekali isinya kak
BalasHapuskartu axis